18 Des 2013

OVER LEE



Hey kawan, tidakkah kalian suntuk dengan segala jenis media suara yang dihadirkan dilingkungan sekitar kalian?

Coba lo liat itu di channel youtube temen kantor lo (kantor gw sih lebih tepatnya), isinya seputar pria-pria yang sepertinya kehilangan sisi maskulin dan mencoba untuk menghancurkan setiap sel kerucut dari retina mata kalian dengan dandanan mereka yang sekiranya bisa menakuti para batita dengan segala tetek bengek make up dan tata rias tahi kucing yang seharusnya dimiliki oleh kaum hawa. ya, kumpulan asshole yang bisa disebut boyband itu cukup berkontribusi dalam merusak mood gw hari ini.
klo ga boyband ya girlband, khusus buat cowo-cowo imajinatif dalam tanda kutip, yang secara intens memiliki ketergantungan terhadap tontonan gerombolan wanita dengan senyum artifisial, wajah hasil tipu muslihat photoshop (red-oplas) dan cenderung menonjolkan sisi sensualitas ketimbang musikalitas sebagai komoditas pendongkrak jualannya. Biasanya kiblatnya ya dari korea lah pastinya.

Coba lo liat juga acara pagi hari di televisi lokal kita, mulai dari tontonan alay joged-joged, MC keroyokan yang candaannya ngalor ngidul dan yang paling utama dari semua kengerian tersebut adalah: betul sekali, secara masif mereka menyuguhkan bunyi-bunyian berak yang biasa mereka (atau kita, atau malah gw sendiri) sebut musik melayu yang dipaksakan untuk komersil demi nilai-nilai ekonomis yang entah dari mana selalu memiliki tempat dikuping pendengarnya.

Gw ga maksud menjelekkan lagu melayu, ada beberapa band yang bawa aliran ini tapi gak norak, kaya band risky summerbee and the honeythief, tapi klo diacara TV pagi itu tuh aduh gw bingung lagi mau jelasin kaya gmn, yang jelas full of shit lah, pembodohan masal, kutukan dan sebagainya. Tapi anehnya memiliki rating yang cukup tinggi juga, aneh tapi nyata. 

Adalah overlee, band yang sedikit mencerahkan kuping gw dari proses pengkaratan oleh pelbagai polusi suara mainstream yang ada dikeliling gw.

Kota besar yang sedemikian keras dan pekerjaan harian yang amat menyibukkan selalu menyisakan pintu pelarian bagi siapa saja yang berkutat dengan kejenuhan. Bagi Made Indar, pelarian yang ia lakukan di tengah kesibukannya sebagai seorang pekerja perusahaan periklanan yaitu dengan bermimpi di tengah hari bolong.

Mimpi tersebut berupa serangkaian melodi menenangkan yang dapat disimak melalui ep bertajuk Different Kind of Poems di bawah moniker, Overlee.
Melalui EP ini made ingin menggambarkan tempat pelarian dari kesibukan kita sehari-hari, mulai dari melihat layang-layang di tengah padang rumput yang memiliki efek menenangkan hingga menemukan that perfect place yang cuma kita yang tau (di mana kita bisa mendapat ketenangan dengan menjadi diri kita sendiri). Pengerjaan EP Different Kind of Poems yang Made kerjakan sendiri secara penuh dalam kurun waktu 4 bulan yang mana prosesnya memakan waktu lebih lama dibandingkan pengerjaan dua EP sebelumnya.

Melalui Different Kind of Poems, Made telah berhasil menciptakan mimpi tengah harinya sendiri. Dengan tiga puisi berbentuk melodi indah dan menenangkan yang menjadi pengiring sempurna untuk pelarian sejenak dari kepenatan kegiatan harian. Segera pasang headphone lo putar EP ini dalam volume tinggi untuk sebuah pelarian dalam gerak lambat yang harmonis.

(dikutip dan disunting seadanya dr acc Dimas Ario @dimasario)





OVERLEE - DIFFERENT KIND OF POEMS
Tracklist:
1. Daydream
2. Kites (feat. Rahne Putri)
3. Place To Be

———————————————————————————————————
Performed, Mixed, and Mastered by Made Indar Mahardian
Poem on ‘Kites’ by Rahne Putri (@rahneputri)

Cover artwork by Made Indar Mahardian