Kebetulan sekali gw itu suka dengan hal-hal aneh. Ya dalam konteks yang positif tentunya. Sebagai gambaran tuh kaya gini.. sudah sejak dahulu kala opini orang-orang soal gw itu pasti berujung pada hal aneh. nonsense. Sampe ada yang niat meng-assasinate karakter gw dalam tanda kutip masih di zona positif sih.
oke contoh kecilnya seperti ini, setiap manusia pasti punya sisi idealisnya sendiri kan? baik itu dilihat dari sisi apapun, katakanlah dari hal pemilihan jenis musik. Adalah gw, sebagai penikmat musik segala aliran mulai dari dangdut koplo sampe rock elegan ala hipster-hipster jaman sekarang, sebagai manusia normal pasti punya sisi idealis, ini pendapat gw sih, tapi kan merupakan hak tiap individu untuk mempertahankan sisi idealis itu toh?
Oke kita sudahi basa-basi intro tersebut. Intinya gw suka dengerin musik yang menurut kebanyakan khalayak dianggap aneh. Kuping gw dibuat merasa nyaman dengan balutan alunan ritmis dari beberapan instrumen yang gak biasa terdengar di genre lain. Orang biasa nyebut ini sebagai post-rock. Tercatat gw mulai suka genre ini dari awal kuliah gw di bandung, kota yang terbilang subur dalam menumbuhkan kreatifitas dalam berbagai lini. Gw ga sengaja denger musik ini dari server serabutan yang dibikin sama kawan kosan gw. Orangnya nyentrik, kriting kemayu, berotot kering, tapi knowledge serta musikalitasnya top bingits. Doi yang secara ga sengaja ngenalin gw dengan genre ini.
Pertama kali jujur gw mw muntah dengerinnya. bener-bener diluar jalur mamen, secara waktu ini jamannya poprock, pop, hiphop de el el yang notabenenya adalah menggaet massa dan lebih bersifat ekonomis. Post-rock bagaikan bulu babi beracun yang hinggap di kuping gw saat itu. "Tailah lagu apaan nih",ujar gw ke temen gw yang nyentrik itu. "bodo amat,kuping-kuping gw, klo ga suka ya enyah lauuuu",ketus si nyentrik sialan.
Terlepas kejadian itu,sembunyi-sembunyi gw tetep dengerin aja lagunya. Gengsi tetep dijagalah wkwkwk. So, kegilaan itu berlanjut sampe sekarang, genre ini udah melekat banget sama image gw. Klo bahasa sinetronnya,udah kaya pinang dipotong dadu lah ini post-rock ama oguts.
Beberapa tahun terakhir kita sering mendengar kata Post-Rock. Langkah demi langkah, Post-Rock tumbuh dengan cepat, disertai bertambahnya penggemar di genre ini secara signifikan, merasuk ke dalam kehidupan kita. Itu lah kenapa kita perlu membahas “Apa itu Post-Rock ?”’
oke contoh kecilnya seperti ini, setiap manusia pasti punya sisi idealisnya sendiri kan? baik itu dilihat dari sisi apapun, katakanlah dari hal pemilihan jenis musik. Adalah gw, sebagai penikmat musik segala aliran mulai dari dangdut koplo sampe rock elegan ala hipster-hipster jaman sekarang, sebagai manusia normal pasti punya sisi idealis, ini pendapat gw sih, tapi kan merupakan hak tiap individu untuk mempertahankan sisi idealis itu toh?
Oke kita sudahi basa-basi intro tersebut. Intinya gw suka dengerin musik yang menurut kebanyakan khalayak dianggap aneh. Kuping gw dibuat merasa nyaman dengan balutan alunan ritmis dari beberapan instrumen yang gak biasa terdengar di genre lain. Orang biasa nyebut ini sebagai post-rock. Tercatat gw mulai suka genre ini dari awal kuliah gw di bandung, kota yang terbilang subur dalam menumbuhkan kreatifitas dalam berbagai lini. Gw ga sengaja denger musik ini dari server serabutan yang dibikin sama kawan kosan gw. Orangnya nyentrik, kriting kemayu, berotot kering, tapi knowledge serta musikalitasnya top bingits. Doi yang secara ga sengaja ngenalin gw dengan genre ini.
Pertama kali jujur gw mw muntah dengerinnya. bener-bener diluar jalur mamen, secara waktu ini jamannya poprock, pop, hiphop de el el yang notabenenya adalah menggaet massa dan lebih bersifat ekonomis. Post-rock bagaikan bulu babi beracun yang hinggap di kuping gw saat itu. "Tailah lagu apaan nih",ujar gw ke temen gw yang nyentrik itu. "bodo amat,kuping-kuping gw, klo ga suka ya enyah lauuuu",ketus si nyentrik sialan.
Terlepas kejadian itu,sembunyi-sembunyi gw tetep dengerin aja lagunya. Gengsi tetep dijagalah wkwkwk. So, kegilaan itu berlanjut sampe sekarang, genre ini udah melekat banget sama image gw. Klo bahasa sinetronnya,udah kaya pinang dipotong dadu lah ini post-rock ama oguts.
Beberapa tahun terakhir kita sering mendengar kata Post-Rock. Langkah demi langkah, Post-Rock tumbuh dengan cepat, disertai bertambahnya penggemar di genre ini secara signifikan, merasuk ke dalam kehidupan kita. Itu lah kenapa kita perlu membahas “Apa itu Post-Rock ?”’

“Apa itu Post-Rock ?”
Post-Rock merupakan kebebasan pasti dalam bermusik, mengabaikan keusangan struktur dari sebuah komposisi, sebuah konservatif yang mendekati musik Rock oleh karena terganggunya ide ide lama.
Post-Rock bagaikan menenggak udara bebas dan baru dalam bermusik, karena pada awal tahun 90an, sebuah musik Rock seakan bisa dipastikan mati. Tapi Post-Rock membuktikan bahwa Reinkarnasi merupakan sesuatu yang sangat mungkin bahkan dalam bermusik. Tapi terlepas dari fakta ini kebebasan dalam bermusik sangat terbatas. Dan apalagi dibatasi oleh musisi itu sendiri.
Karena itu, Post-Rock memiliki banyak tempat untuk beraksi, menuangkan segala kreatifitasnya, seolah dapat melakukan apapun, dengan campuran teknik dan gaya yang berbeda, dan dapat menciptakan sesuatu yang baru pada akhirnya
Post-Rock adalah sebuah komposisi unik dimana tidak ada refrains, verses atau monotony. AtauVerse-Chorus-Verse. Struktur dimana musisi bisa mengembangkan musik nya menjadi sesuatu yang berbeda, berkembang, di luar batas, namun dalam suatu jalur yang sama. Klimaks di akhir, atau di awal, nada gitar dan drum yang terus terusan berubah, atau nada gitar yang di ulang-ulang tidak menjadi masalah, karena begitu sulit untuk menentukan pola dari Post-Rock ini. Setiap musisi mempunyai ciri khas masing masing dalam menentukan pola musik mereka.
Tak terlepas dari eksperimen eskperimen tiap musisi untuk menggunakan instrument selain Bass, Drum, dan Gitar seperti Biola, Piano, Terompet atau Saxophones. Bagi beberapa musisi penggunaan instrument ini merupakan sebuah kelebihan dimana mereka bisa menciptakan keunikannya sendiri.
Sejarah
Seperti musik lain, Post-Rock memiliki perkembangan. Ada era Post-Rock, dan ada era setelah Post-Rock. Namun juga ada era sebelum Post-Rock. Era dimana musisi seperti Pink Floyd, Frank Zappra telah menciptakan eksperiment dalam bermusik yang tidak biasa pada zamannya. Yang membuka mata para musisi di masa depan untuk menggunakan kemampuannya tanpa dibatasi dirinya sendiri.
Istilah Post-Rock sendiri diciptakan oleh Simon Reynalds, seorang kritikus musik asal Inggris.
Saat itu Simon Reynolds me-review album Hex, sebuah album dari band asal Amerika Bark Psychosis pada tahun 1994 dan menciptakan nama / Istilah Post-Rock menjadi sebuah genre baru. Menurut Simon definisi “Post-Rock” adalah “Memainkan musik bukan Rock dengan instrument instrument Rock, dan lebih mengutamakan Texture dan Timbre daripada Power Chord.” Definisi ini adalah definisi yang paling cocok pada istilah Post-Rock yang diciptakan Simon, dan digunakan oleh band band seperti Bark Psychosis, Tortoise, Talk Talk, Cul De Sac, Slint, dan Flying Saucer.

Foto : Bark Psychosis
Post-Rock Generasi Pertama (1993-1997)
Generasi pertama adalah generasi Post-Rock yang membuat Post-Rock berbeda dari definisi yang dijelaskan Simon Reynald. Post-Rock berubah total dari yang tidak ada Rock menjadi ada. Riff danChord pun sering dipakai. Post-Rock saat ini memakai formula Quiet/Loud, Build Up Crescendo, dan jarang sekali memakai verse-chorus-verse, biasanya musiknya Build Up Momentum yang di akhiri dengan klimaks.
Generasi pertama seperti God Speed You Black Emperor! (Selanjutnya disebut Godspeed You! Black Emperor) dari Kanada merupakan fondasi dasar untuk band Post-Rock yang menetapkan formula Crescendo, Chamber Music ke Post-Rock Modern.

Sedangkan untuk formula Quiet/Loud dicetuskan oleh band asal Skotlandia Mogwai. Yang mungkin paling banyak menginspirasi band band Post-Rock saat ini, terutama dengan musiknya yang seolah menempel dengan aura Shoegaze.

Selanjutnya ada Explosions In The Sky dengan konsep Twinkle Guitar nya, Band ini juga menjadi influence paling kuat bagi para musisi Post-Rock saat ini. Eksistensi dan idealisme mereka menjadikan musik mereka sebagai Influence besar di Genre ini.

Tak lupa band Post-Rock asal Islandia Sigur Ros dengan ciri khas Falsetto pada vokalnya, serta Ambient Soundscape yang begitu indah mereka buat.

Band-band pada generasi pertama inilah yang paling mempunyai kontribusi besar dalam Post-Rock, Banyak band dari Post-Rock generasi kedua yang mengembangkan ide-ide mereka. Seperi A Silver Mt. Zion, Do Make Say Think dan Oceansize. Generasi pertama menjadi landasan bagi perkembangan selanjutnya dari Post-Rock.
Post-Rock Generasi Kedua (2000-Now)
Post-Rock berkembang dengan pesat, penggabungan atau mix genre menjadi tidak terbatas, penggabungan Post-Rock dengan genre seperti Math-Rock, Electronica, Ambient, Jazz, Shoegaze, Indie-Rock, Hardcore, Metal dll menyebabkan banyaknya band band baru bermunculan. Masing masing bereksperimen untuk menemukan karakter musik mereka. Tak jarang sebagian masih tetap berfondasi pada formula dari Generasi Pertama. Puncaknya pada tahun 2005 terdapat ratusan band pada gelombang ini, diantaranya yang dapat mewakili adalah nama nama seperti Burn Rome In A Dream, God Is An Astronaut, If These Trees Could Talk, M83, School Of Emotional Engineering, This Will Destroy You, Ulan Bator, Ultraviolet Makes Me Sick, Yndi Halda, Youth Pictures of Florence Henderson, Coala Pascal, I Am Above On The Left, Klever, Silence Kit, Verba dan masih banyak lagi.

Foto: God Is An Astronaut
Konsep DIY
Hampir semua band Post-Rock pada awalnya menggunakan konsep DIY (Do It Yourself). Mereka tidak terikat dengan label rekaman mahal, produser atau manager. Kebanyakan dari mereka awalnya merilis sebuah single yang di upload melalui internet. Situs-situs seperti Myspace,Soundcloud, Bandcamp, Reverbnation menjadi andalan mereka dalam bergerilya. Atau mereka cenderung merekam dan mendistribusikan album mereka oleh mereka sendiri. Ide utama Post-Rock yang berporos pada konsep "The Spirit of freedom" membuat musiknya jauh dari kata komersil. Post-Rock adalah sebuah subjektif unik dimana komposisinya menimbulkan opini yang berbeda dari tiap tiap orang.
Hal yang terpenting dari Post-Rock adalah untuk tidak terobsesi dengannya, dan tidak terpaku pada satu tempat, menjadikannya sebuah eksperimen dalam bermusik, atau mudahnya, cintai musik ini, dengarkan musik ini, dan biarkan ia melewati setiap aliran darah di tubuh, menyatu dengan musik ini.
Post-Rock adalah sebuah dunia baru, dunia penuh warna, sebuah gambar yang akan dilukis berdasarkan persepsi yang mendengarkan dibanding musik itu sendiri. Godspeed !
Sumber : PostRockJakarta!