Alarm menghentak, tercium bau ketiak lengan kanan bercampur aroma menyengat dari kaos oblong yg terpasang dibadan. Beranjak dari kasur menuju cermin persegi panjang dan mulai menghitungi jenggot yang cuma segelintir bak hutan tandus.
Sambil memicingkan mata, terucap "Ah,kuliah nih hari ini..". 3 menit berlalu lalu mulai merogoh seragam lusuh dan sepasang sepatu converse yang telah berulang kali dihantam stapless guna menambal lubang-lubang ventilasi yang secara ajaib tercipta akibat traksi dengan jemari kaki.
Bergerak menuju kampus sambil membusungkan dada serta kepala mendongak keatas. Ditemani tas kanvas super mini berisi peralatan akademik ala kadarnya,sebatas pengobat rasa was-was. Muka suram terkantuk-kantuk dengan kantung menghitam melingkari bagian bawah mata akibat sisa-sisa perjuangan semalam.
Kata orang, mandi itu menyehatkan. Namun tatkala mandi juga menjadi sebuah kegiatan pembunuh waktu yang sangat masif, mandi pula yang menjadi musuh dari para penempuh jalan pintas. Adalah seorang sahabat berujar. "Mandi hanya untuk orang yang kotor!!". Dengan tekad bulat meyakinkan diri bahwasanya, aku hari ini terlahir super bersih. Pikirku, dengan ini, sedikit banyak sudah berhasil kuaplikasikan semboyan-semboyan yang dengan lantang sering diteriakkan oleh para aktifis lingkungan. Save the water, save the earth.
Kemungkinan besar hal ini yang menyebabkan mulai menjauhnya kerumunan sahabat disertai lirikan sinis tertuju kearah tumpukan rambut tebal berminyak dengan butiran putih halus bak salju saat badai katrina.
Melangkah menuju lobby gedung kuliah. Lobby tampak sunyi senyap. Kupandang arloji sambil berdecak heran. Dengan sedikit bertanya-tanya mulai kuhampiri pintu kelas.
Dan kelas kosong.
Tersentakku saat memandang angka pada kalender didinding dekat papan tulis.
Warnanya merah merona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar